Silsilah Nabi menurut Islam

 

  1. Nabi Nuh (عليه السلام)

    • Salah satu dari Ulul Azmi.

    • Beliau adalah kakek moyang seluruh umat manusia setelah banjir besar.

    • Dari keturunan beliau lahir Nabi Ibrahim.

  2. Nabi Ibrahim (عليه السلام)Khalilullah (Kekasih Allah)

    • Cicit dari keturunan Nabi Nuh melalui Sam (سَام).

    • Memiliki dua putra penting:

      • Nabi Ishaq (عليه السلام) – anak dari Sarah

      • Nabi Ismail (عليه السلام) – anak dari Hajar

  3. Nabi Ishaq (عليه السلام)

    • Putra Nabi Ibrahim dan Sarah.

    • Dari keturunan beliau lahir:

      • Nabi Ya’qub (عليه السلام) – juga dikenal sebagai Israel

  4. Nabi Ya’qub (عليه السلام)

    • Putra Nabi Ishaq.

    • Memiliki 12 putra, dikenal sebagai Bani Israil.

    • Salah satu dari 12 putranya adalah Nabi Yusuf (عليه السلام).

  5. Keturunan Nabi Ya’qub hingga Nabi Isa

    • Dari garis keturunan Nabi Ya’qub, lahir para nabi Bani Israil, hingga akhirnya lahirlah:

      • Nabi Isa (عليه السلام) – putra Maryam, berasal dari keturunan Nabi Daud dan Sulaiman (keturunan Nabi Ya’qub).

Cara mensitasi APA secara manual tanpa Mendeley atau Zotero

 Berikut ini Cara mensitasi APA secara manual tanpa Reference Manager tools seperti Mendeley atau Zotero.

Misalnya artikel ini 

The Implementation of Autonomous Learning through Multimedia Oral Presentation to Develop Students’ Language Skills: https://ejournal.uinsalatiga.ac.id/index.php/register/article/view/1920

lihat pada bagian tengah atau sidebar ada pilihan HOW TO CITE pilih APA. 

Hasilnya akan muncul seperti ini: 
Tinggal dikopi paste aja ya:

Supriadi, S., Rozelin, D., Muhaimin, M., & Fauzan, U. (2024). The Implementation of Autonomous Learning through Multimedia Oral Presentation to Develop Students’ Language Skills. Register Journal17(2), 301–327. https://doi.org/10.18326/register.v17i2.301-327

ini web OJS 3, jika webnya masih OJS 2 seperti artikel ini:

Trick of Political Identity: Analysing Appraisal System on 212 Movement Reunion in Online Media  https://journalregister.iainsalatiga.ac.id/index.php/register/article/view/2455

di sebelah kanan artikel ada tulisan HOW TO CITE ITEM. diklik aja dan ada POP UP muncul tulisannya sama How to cite item. pilih APA. Hasilnya seperti ini:

tinggal dikopas saja jadinya: 
Gunawan, F., Thahara, Y., & Risdianto, F. (2019). Trick of Political Identity: Analysing Appraisal System on 212 Movement Reunion in Online Media. Register Journal, 12(1), 62-80. doi:https://doi.org/10.18326/rgt.v12i1.62-80

Kemudian gimana jika yang mau disitasi itu buku? coba saya kasih contoh dari Google scholar
buku John Cresswell berjudul Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches

Coba lihat ada icon CITE. DI-KLIK SAJA

HASILNYA SEPERTI INI

TINGGAL DIKOPAS SAJA YANG ADA APA
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches. Sage publications.
ada cara lain tapi nggak efektif namanya APA CITATATION GENERATOR










3 Kisah Nusratullah datangnya rizqum minaLLAH dengan asbab Iman dan amal sholeh

 Saat Sayyidina Ali Berdagang dengan Allah

Dalam keluarga kecil Sayyidina Ali karramallâhu wajhah terdapat 5 orang yang tinggal serumah: Ali bin Abi Thalib, Fatimah, Hasan, Husain dan Haris. Suatu kali satu keluarga ini sudah tiga hari tidak makan. Sedangkan Fatimah, istri Ali hanya mempunyai selembar kain sarung, namun ia rela memberikannya kepada sang suami untuk kemudian dijual. Setelah kain sarung terjual seharga 6 dirham, Ali menyedekahkan uang hasil penjualan kepada orang-orang fakir.

Dalam kitab An-Nawadir dikisahkan, setelah Ali menyedekahkan 6 dirham dari hasil penjualan, ia ditemui malaikat Jibril yang menjelma manusia. Jibril datang dengan membawa unta dari surga. Jibril berkata, “Hai ayahanda Hasan, tolong anda beli unta saya ini!”

Ali menyahut dengan segera “Wah, saya sedang tak punya apa-apa, aku tak kuat membelinya.”

“Ya sudah, belilah dengan tempo saja.”

“Lha engkau mau jual berapa?”

“Seratus dirham” kata Jibril yang masih dalam jelmaan manusia.

Benar, jual beli sudah pada kata sepakat. Ali menerima tali kendali sedangkan Jibril meniggalkan lokasi jual beli.

Tanpa berselang waktu lama, Malaikat Mikail datang menghampiri. Ia juga datang menjelma sebagai orang dari penduduk pedalaman (a’rabi) dan langsung bertanya. “Hai ayah Hasan, apakah engkau akan menjual unta ini?”

“Iya.”

“Berapa besar biaya saat kau membelinya?”

“Seratus dirham,” jelas Ali.

“Ya sudah, saya beli saja ya? Anda saya kasih untung 60 dirham,” tawar orang desa tersebut.

Setelah keduanya sepakat dengan harga 160 dirham serta Ali sudah memegang uangnya, penjual pertama lalu (Jibril yang menjelma) datang kembali ke lokasi.

“Kau telah menjual unta tadi, Ali?” tanya Jibril.

“Iya.”

“Kalau begitu, mana uang hakku?” tagih Jibril.

Seratus dirham diberikan sebagai biaya pembelian, sedangkan Ali sekarang masih mendapat sisa uang 60 dirham. Ali pun segera pulang. Dan ketika sampai di rumah, ia ditanya Fatimah. “Dari mana kau suamiku?”

“Aku habis jual beli dengan Allah sebesar 6 dirham kemudian Allah memberikan aku 60 dirham. Pada setiap 1 dirham dibalas 10 dirham.”

Lalu Ali bin Abi Thalib datang sowan kepada Rasulullah. Ia menceritakan seluruh kronologi kejadian. Dan Baginda Nabi memberikan penjelasan, “Hai Ali, penjual itu adalah Jibril, pembelinya adalah Mikail. Unta tersebut adalah kendaraan Fatimah kelak saat hari kiamat.”

Nabi melanjutkan, “Hai Ali, engkau diberi tiga hal yang tak pernah diberikan kepada siapa pun. Engkau punya istri yang akan menjadi pimpinan wanita ahli surga. Engkau mempunyai dua anak laki-laki yang akan menjadi pimpinan penduduk surge, serta engkau mempunnyai mertua yang menjadi pimpinan para utusan. Bersyukurlah kepada Allah, pujalah Dia atas segala nikmat yang diberikan kepadamu. (Mundzir)

Sumber : Nu Online:https://cyberdakwah.com/2016/09/saat-sayyidina-ali-berdagang-allah/

Kisah Sahabat Al Miqdad dan Tikus Ajaib membawa uang 18 dinar

MID

 

https://drive.google.com/file/d/1prwru6_pdKFjzFTcVM1iS6ST3ASOIz4s/view?usp=sharing

DIALECT VS ACCENT: DIALECTOLOGY & SOCIOLINGUISTICS VIEW