Almarhum Ayah saya adalah seorang guru Matematika di tingkat SLTP di Pecangaan, Jepara. Beliau sempat ditempatkan di kota Tegal dan saya sempat ingat waktu masih kecil diajak ke sana dan secara sosiolinguistik bahasa orang sana "unik". Seperti tinggal di planet lain. Contoh keunik dialeknya seperti bilang "aja lunga nang gili" hanya untuk menyebutkan "jangan pergi ke jalan" dan "kepriwe" untuk menyebut "bagaimana". Menurut cerita Ayah dulu kalo pas ngajar matematika sering galak dan marah-marah sama murid tapi setelah dipikir-pikir cara seperti itu nggak baik dan bikin stressful buat semuanya baik murid dan pengajarnya.
Setelah itu cara mengajar Beliau dibuat santai dan suka "ngerjain" siswa terutama yang malas dan nakal. Siswa semacam ini sangat diperhatikan dan sering ditugaskan mengerjakan soal di depan teman-temannya. Waktu saya SD, SMP tempat bekerjanya ayah hanya di seberang jalan saya sering pengen pulang bareng ayah naik vespa warna hijau yang suaranya seperti helicopter itu dan menunggu di luar kelas ketika Beliau masih mengajar. Sering banget terdengar muridnya ketawa-ketiwi padahal pelajarannya mestinya bikin perasaan horror yaitu pelajaran matematika.
Masih tentang bab "galak-menggalaki" saya waktu kecil masih sempat merasakan galaknya ayah mungkin karena pulangnya hanya seminggu sekali dari Tegal ke Jepara dan marahnya beliau ketika si Faizal kecil tidak segera mandi ,sibuk bermain padahal waktu menjelang magrib tapi sejak metode galak dibuat rileks Ayah sangat menyenangkan untuk "teman" berdiskusi.
Saya yang aslinya dari kecil nggak minat dengan matematika mulai banyak belajar dengan ayah waktu SMU tapi blas nggak belajar lagi setelah lulus SMU karena belajarnya di Sastra Inggris, belajar puisi, prosa, drama yang nggak ada hitung-menghitung sama sekali.
Ahh, Masih banyak sebenarnya kenangan indah itu termasuk foto di bawah ini yang thanks a million jazakumullah khoiru jaza buat mas ciduk Sigied Himawan yg ambil foto secara candid camera.
Hari-hari ini ingatan kenakalan masa kecil dan perasaan belum belum bisa maksimal berbuat ikrom dan kebaikan pada orangtua hanya bisa dibalas dengan bacaan surah Yaa Siin dan do'a Ya Allah, Allahummagfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu anhu. Aamiin.
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comment...I am looking forward your next visit..