Jonathan Culpeper (2011) in Impoliteness: Using Language to Cause Offence




Jonathan Culpeper adalah seorang ahli pragmatik dan linguistik yang dikenal atas kontribusinya dalam studi tentang impoliteness atau ketidaksopanan dalam bahasa. Melalui berbagai karyanya, terutama buku "Impoliteness: Using Language to Cause Offence" (2011), Culpeper mengeksplorasi bagaimana ketidaksopanan digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan tertentu.

Definisi dan Konsep Dasar

Ketidaksopanan, menurut Culpeper, merujuk pada perilaku komunikatif yang menarik evaluasi negatif dalam konteks tertentu dan menyebabkan pelanggaran atau ketidaknyamanan. Ini berbeda dari ketidaksopanan yang tidak disengaja atau ketidaktahuan terhadap norma sosial; ketidaksopanan sering kali bersifat disengaja dan strategis. Culpeper menekankan bahwa ketidaksopanan bukan hanya kebalikan dari kesopanan, tetapi memiliki dinamika dan fungsi tersendiri dalam interaksi sosial.

Strategi Ketidaksopanan


Dalam upayanya untuk menguraikan anatomi ketidaksopanan, Culpeper mengidentifikasi beberapa strategi utama yang digunakan individu untuk mengekspresikan ketidaksopanan:

1. Serangan Terhadap Wajah Positif: Ini melibatkan tindakan yang merusak citra diri positif seseorang, seperti penghinaan, ejekan, atau kritik tajam. Misalnya, mengatakan "Kamu benar-benar bodoh" langsung menyerang harga diri individu.

2. Serangan Terhadap Wajah Negatif: Ini mencakup tindakan yang mengganggu kebebasan atau otonomi seseorang, seperti perintah kasar atau ancaman. Contohnya, "Lakukan ini sekarang juga, atau kamu akan menyesal" menekan individu untuk bertindak di luar kehendaknya.

3. Ketidaksopanan Off-Record: Strategi ini menggunakan sindiran atau implikasi untuk menyampaikan pesan ketidaksopanan tanpa mengatakannya secara langsung. Misalnya, "Beberapa orang tidak tahu bagaimana cara berpakaian dengan pantas" dapat ditafsirkan sebagai kritik terselubung terhadap penampilan seseorang.

4. Ketidaksopanan Langsung: Penggunaan bahasa yang secara eksplisit kasar atau ofensif tanpa upaya untuk melunakkan dampaknya. Contohnya adalah penggunaan kata-kata makian atau penghinaan langsung.

5. Ketidaksopanan Konvensional: Penggunaan ungkapan atau tindakan yang secara budaya dianggap tidak sopan atau tabu, seperti gestur ofensif atau kata-kata kotor.

Fungsi Ketidaksopanan dalam Komunikasi

Meskipun ketidaksopanan sering dianggap negatif, Culpeper menunjukkan bahwa ia memiliki beberapa fungsi penting dalam komunikasi:

• Ekspresi Emosi: Ketidaksopanan memungkinkan individu untuk mengekspresikan perasaan marah, frustrasi, atau ketidakpuasan dengan cara yang jelas dan langsung.

• Penegasan Kekuasaan dan Dominasi: Dalam situasi hierarkis, ketidaksopanan dapat digunakan untuk menegaskan otoritas atau menempatkan seseorang pada posisi inferior.

• Pengujian Batas Sosial: Dengan melanggar norma kesopanan, individu dapat menguji batas-batas yang dapat diterima dalam kelompok sosial tertentu atau menantang status quo.

• Penciptaan Solidaritas Kelompok: Dalam beberapa konteks, seperti di antara teman dekat, penggunaan ketidaksopanan dapat memperkuat ikatan sosial melalui humor atau ejekan yang saling dipahami.

Konteks dan Interpretasi

Culpeper menekankan bahwa konteks memainkan peran krusial dalam bagaimana ketidaksopanan ditafsirkan. Apa yang dianggap tidak sopan dalam satu budaya atau situasi mungkin diterima atau bahkan diharapkan dalam konteks lain. Misalnya, penggunaan bahasa kasar mungkin dianggap sebagai tanda keakraban di antara teman-teman dekat, tetapi sebagai penghinaan dalam pertemuan formal.

Ketidaksopanan dalam Media dan Hiburan

Culpeper juga mengeksplorasi bagaimana ketidaksopanan digunakan dalam media dan hiburan untuk menarik perhatian atau menciptakan efek tertentu. Program televisi seperti "The Weakest Link" menggunakan komentar tajam dan kritik sebagai elemen hiburan, menunjukkan bahwa ketidaksopanan dapat memiliki nilai komersial dan menarik bagi audiens tertentu.

Kesimpulan

Melalui karyanya, Jonathan Culpeper memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana ketidaksopanan berfungsi dalam komunikasi manusia. Dengan mengidentifikasi strategi, fungsi, dan konteks di mana ketidaksopanan terjadi, ia menunjukkan bahwa, meskipun sering dianggap negatif, ketidaksopanan memiliki peran kompleks dan signifikan dalam interaksi sosial.

No comments:

Post a Comment

Thanks for your comment...I am looking forward your next visit..