Kisah Dosen Hebat: Indiana jones dan Oppenheimer: Bagaimana Dosen Indonesia? Sibuk dengan borang akreditasi dan laporan BKD?

 Indiana Jones dan Oppenheimer adalah kisah epic petualangan dosen dan peneliti

Indiana Jones adalah seorang profesor arkeologi yang juga dikenal sebagai petualang bernama Dr. Henry Walton Jones, Jr. atau Indy[3]. George Lucas menciptakan karakter ini sebagai penghormatan kepada pahlawan film aksi tahun 1930-an[3]. Indiana Jones dikenal dengan penampilannya yang khas dengan jaket, topi koboi, dan pecut kulit[1].


Indiana Jones dikenal karena petualangannya mencari artefak kuno dan berhadapan dengan berbagai musuh, termasuk Nazi[1][3][4]. Dalam film Indiana Jones and the Dial of Destiny (2023), Indy berusaha mengungkap misteri di balik jam (dial) Archimedes, yang diyakini dapat mengubah sejarah dunia[1].

List Jurnal Terindeks SCOPUS Bidang Linguistics, ELT & Culture




List Jurnal Terindeks SCOPUS Bidang Linguistics, ELT & Culture









Yang pernah S3 di Indonesia atau yang sekarang sedang S3 di Indonesia sedikit banyak terkena kewajiban ini. Dorongan yang masif dan terkesan dipaksakan (syarat lulus S3, luaran Publikasi untuk hibah penelitian tahunan untuk dosen, yang mau ke GB) tetapi jumlah jurnal terindeks scopus yang terbatas menjadi bottleneck yang menggelisahkan terutama yang mau habis masa studinya.

Untuk mhs S3 kenapa wajib pulish di Scopus? Kenapa nggak Sinta 2 saja? Apa Sinta 2 itu jelek? (Susah lho terbit di SINTA 2) SANGAT KETAT reviewnya karena pengelola SINTA 2 juga pengin jurnalnya bisa terindeks scopus naik level jadi SINTA 1.

Untuk jurnal kenapa jurnal ilmiah harus di Scopus kan? Kata para suhu dan senior: Belum tentu artikel yang diterbitkan di jurnal terindeks scopus 100% bagus kualitasnya DAN SEBALIKNYA tidak bisa disimpulkan artikel yang diterbitkan di jurnal yang belum terindeks scopus 100% jelek kualitasnya.

Quo Vadis?

IMPORTANT NOTES: