URGENSI PENGEMBANGAN BAHASA ASING DI PESANTREN
Oleh: A. Dimyati
Makalah dipresentasikan pada acara Stadium General & Classroom Language; “Urgensi bahasa Inggris dan Metodologi pengajarannya di Sekolah Islam dan Pesantren”, Ahad, 19 April 2009 di Aula Pesantren Maslakul Huda, Kajen Margoyoso Pati jawa Tengah.
Pendahuluan
Secara terminologis bahasa didefinisikan sebagai suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Dari definisi di atas dapat ditangkap sebuah pemahaman bahwa bahasa memegang peranan sangat vital dalam kehidupan sosial manusia. Para ahli memetakan fungsi bahasa dalam kehidupan bermasyarakat menjadi beberapa point, yaitu:
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia (bersosialisasi).
3. Alat untuk mengidentifikasi (aktualisasi) diri.
4. Alat rekayasa sosial
Oleh: A. Dimyati
Makalah dipresentasikan pada acara Stadium General & Classroom Language; “Urgensi bahasa Inggris dan Metodologi pengajarannya di Sekolah Islam dan Pesantren”, Ahad, 19 April 2009 di Aula Pesantren Maslakul Huda, Kajen Margoyoso Pati jawa Tengah.
Pendahuluan
Secara terminologis bahasa didefinisikan sebagai suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Dari definisi di atas dapat ditangkap sebuah pemahaman bahwa bahasa memegang peranan sangat vital dalam kehidupan sosial manusia. Para ahli memetakan fungsi bahasa dalam kehidupan bermasyarakat menjadi beberapa point, yaitu:
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia (bersosialisasi).
3. Alat untuk mengidentifikasi (aktualisasi) diri.
4. Alat rekayasa sosial